Melihat Peluang Dalam Skema Perdagangan Bebas Indonesia Pakistan

By | December 12, 2016

Perdagangan Bebas Indonesia Pakistan – Terhitung tanggal 1 September 2013, ekspor Indonesia ke Pakistan menikmati keringanan tarif bea masuk alias tarif istimewa. Produk-produk ekspor utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, pakaian jadi, benang katun, buah segar, produk olah raga seperti raket tenis dan bulutangkis, barang-barang kulit dan produk industri lainnya, akan menikmati tarif khusus yang lebih rendah dibanding sebelumnya.

Perdagangan Bebas Indonesia Pakistan

Keringanan tarif ini menyusul diberlakukannya perjanjian perdagangan Preferential Trade Agreement (PTA) antara RI dan Pakistan. Perjanjian ini telah ditandatangani pada Februari 2012 lalu namun Mutual Recognition Agreement (MRA) mengenai karantina tumbuhan dan langkah-langkah Sanitary and Phytosanitary (SPS) baru ditandatangani tahun 2013.

Dengan ditandatanganinya MRA tersebut, Indonesia mengakui Pakistan sebagai wilayah bebas hama untuk jeruk kinnow, salah satu produk Pakistan yang akan menikmati pembebasan bea masuk ke Indonesia. Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, ini merupakan salah satu kabar gembira dari berbagai perundingan dagang yang telah berlangsung selama ini. “Dengan demikian perdagangan Indonesia dan Pakistan lebih terbuka,” kata Bayu Krisnamurthi dalam diskusi dengan Jaringnews.com dan sejumlah wartawan di pressroom Kemendag, belum lama ini.

Menurut Bayu, saat ini Indonesia mencatat surplus dalam neraca perdagangan dengan Pakistan yaitu sekitar US$ 1,1 miliar untuk nonmigas dan migas US$ 2 juta. Dengan adanya keistimewaan tarif, diharapkan dalam sisa tiga bulan ini, RI berpotensi menambah ekspor ke Pakistan US$ 100-200 juta. “Terutama dari sawit, alas kaki, batubara dan beberapa produk lain,” kata Bayu.

Bayu yakin tahun 2014 ekspor ke Pakistan bisa meningkat US$ 1-1,5 miliar dengan adanya keringanan tarif tersebut. Namun lebih dari itu, menurut Bayu, semakin terbukanya perdagangan dengan Pakistan juga akan meningkatkan perdagangan ke bagian lain negara tetangga negeri itu. “Karena dengan terbukanya perdagangan ini, bukan Pakistan sendiri yang terbuka bagi kita tetapi juga Asia Tengah pada umumnya,” kata Bayu.

Sumber : www.jaringnews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *