Bagi perusahaan berorientasi ekspor, mendapatkan pembeli dari luar negeri merupakan satu hal yang wajib karena memang target market yang di bidik adalah pembeli yang berasal dari negara lain. Kebutuhan ini merata dan sangat diperlukan bagi semua perusahaan (eksportir), baik skala korporasi maupun UMKM.
Sebenarnya calon pembeli yang ingin mengimpor produk dan komoditi dari Indonesia sangatlah banyak karena salah satu keunggulan negara kita adalah mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah, namun ada beberapa hal yang membuat permintaan pasar dari berbagai negara tersebut belum ketemu dengan supply dari Indonesia yang sebenarnya sudah siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Antara lain masih minimnya orang – orang yang mau dan mempunyai skill untuk menjual produk ke luar negeri (baca : eksportir).
Pada pembahasan kali ini kita akan mengupas tentang effort atau usaha yang bisa dilakukan oleh para eksportir Indonesia supaya informasi tentang keberadaan produk yang dimiliki bisa sampai secara tepat ke pasar yang membutuhkan di berbagai dunia. Atau dengan kata lain kita akan mempelajari tehnik – tehnik cara menjual barang ke luar negeri (pemasaran ekspor).
Dari sekian banyak cara dan tehnik yang dilakukan dalam pemasaran ekspor , secara garis besar ada dua metode yang bisa kita gunakan untuk memasarkan (menjual) produk ekspor agar mendapatkan pembeli dari luar negeri :
Pemasaran Ekspor Offline
Tehnik menjual secara offline ini sudah sejak lama dipraktekkan oleh para eksportir Indonesia dan biasa kita sebut dengan tehnik pemasaran konvensional. Berikut beberapa tehnik tersebut yang bisa kita praktekkan.
1.Mencari referensi pembeli dari kolega (teman, sahabat, keluarga, atau relasi lainnya).
Implementasi dari tehnik ini sangat luas, anda bisa berimprovisasi untuk melakukannya. Terkadang hanya berawal dari acara ngopi bareng dengan sahabat lama kita bisa mendapatkan referensi buyer yang sangat potensial, saya pribadi sudah pernah mengalami hal tersebut, berawal dari ngobrol soal kopi berujung ke pengiriman kopi ke Tokyo.
2.Mengikuti pameran dagang internasional (International Exhibition).
Sudah sejak lama acara pameran dagang internasional diselenggarakan oleh berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah (berbagai negara). Biasanya pameran seperti ini sifatnya ada yang bisa diikuti oleh berbagai produk atau hanya spesifik untuk suatu produk tertentu (misal pameran untuk produk mesin-mesin industri). Penyelenggaraan pameran ada yang di dalam negeri Indonesia maupun di luar negeri. Salah satu yang cukup besar dan rutin diselenggarakan pemerintah Indonesia adalah pameran Trade Expo Indonesia yang biasanya diselenggarakan setiap tahun pada bulan Oktober atau November (akhir tahun).
Bagi teman – teman yang mempunyai budget untuk mengikuti pameran silahkan join pada pameran yang kiranya sesuai dengan produk yang anda miliki. Karena salah satu keunggulan cara ini adalah kita bisa bertemu dan berkomunikasi langsung dengan buyer (lebih menumbuhkan trust) dan bagi buyer juga bisa melihat secara detil (meraba & menyentuh fisik) dari produk yang kita jual.
3.Mengikuti acara misi dagang internasional atau business matching.
Acara misi dagang atau business matching bisa diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Bentuk business matching ini ada dua pola, yang pertama kita bersama – sama mengunjungi negara target dan disana dilakukan pertemuan – pertemuan secara private antara eksportir dan calon pembelinya. Pola kedua bisa dengan cara mengundang calon pembeli datang ke Indonesia dan kemudian dipertemukan dengan para eksportir yang produknya cocok dengan permintaan pembeli tersebut.
Contoh instansi pemerintah dan swasta yang sering mengadakan event ini adalah Kemendag, Kemenlu, Kemenkop UMKM, Aspenku.com, dan instansi lainnya.
4.Meminta bantuan kepada pihak ketiga yg berfungsi sebagai “perpanjangan tangan” untuk memasarkan produk kita.
Sebenarnya ada banyak pihak di luar negeri yang bisa membantu memasarkan produk kita. Yang menjadi tantangan disini adalah mencari kecocokan antara kita dengan pihak tersebut. Pihak lain tersebut bisa perorangan, perusahaan atau instansi perwakilan dari pemerintah. Sebutan dari pihak tersebut juga macam – macam, ada yang menamakan buying agent, broker, export – import trading, dan lain sebagainya.
Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya memiliki perwakilan di beberapa negara dengan fungsi serupa (membantu pemasaran produk ekspor) yang bernama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC). Anda bisa menghubungi pejabat atau petugas ITPC di negara yang menjadi target ekspor anda. Biasanya petugas ITPC akan meminta profil perusahaan, katalog produk, website, atau sample produk untuk di display di kantor ITPC tersebut, sehingga memudahkan calon pembeli untuk mendapatkan sample produk. Daftar lengkap kantor ITPC bisa dilihat disini.
Pemasaran Ekspor Online
Dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini (baca : internet), tehnik pemasaran ekspor juga ikut berkembang. Pemasaran produk ke berbagai belahan dunia bisa dilakukan secara digital (online) menggunakan “tools” yang ada di internet. Salah satu keunggulan tehnik ini adalah mempermudah dan mempermurah proses pemasaran yang kita lakukan. Berikut beberapa tehnik yang bisa lakukan.
1.Promosi via Internasional Marketplace
Seperti kita tahu marketplace adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli di dunia maya secara online. Beberapa marketplace lokal yang sering kita gunakan seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak (B2C), Indotrading, Indonetwork, Ralali (B2B), dan masih banyak yang lain.
Khusus untuk marketplace international tentunya mempunyai karakter yang berbeda, seperti bahasa yang digunakan dan user yang berasal dari berbagai negara. Contoh international marketplace seperti ebay.com, amazon.com (B2C), Alibaba.com, go4worldbusiness.com, EC21.com, Aspenku.com, inaexport.id (B2B), dan masih banyak lagi (silahkan search di google dengan kata kunci : B2B Marketplace). Kami juga membuatkan list dari sebagian marketplace tersebut disini.
2.Promosi via Social Media.
Social media merupakan platform online yang sudah tidak asing bagi sebagian besar orang, bahkan sudah menjadi konsumsi sehari – hari sebagian besar orang di dunia (silahkan cek statistik pengguna sosial media di google).
Selain untuk bersosialisasi di dunia online, social media juga bisa kita manfaatkan untuk mempromosikan produk ekspor. Kita bisa berpromosi dengan berbagai bentuk konten pemasaran seperti video, gambar, voice (podcast), atau tulisan.
Social media yang populer dan bisa kita manfaatkan antara lain Youtube, Linkedin, Instagram, Tiktok, Pinterest, Facebook, dll. Promosi melalui platform tersebut bisa menggunakan cara gratis dan berbayar (paid promoted). Untuk hasil yg lebih bagus tentunya menggunakan tehnik yang berbayar.
3.Membuat website sendiri dan mempublikasikannya melalui berbagai platform online.
Selain menggunakan platform milik pihak lain untuk promosi ekspor, kita juga bisa membangun platform sendiri. Platform yang bisa kita buat saat ini biasanya berupa website. Keuntungan utama memiliki website sendiri adalah kita mempunyai kebebasan dan kemerdekaan untuk memanage berbagai hal, misal memanage konten website,dll.
Setelah mempunyai website tentunya kita perlu mengusahakan supaya website tersebut dikunjungi oleh vistor dari negara yang kita target (prospek yang tertarget). Tehnik yang kita gunakan untuk hal tersebut antara lain dengan mempromosikan website melalui search engine seperti Google, Bing, Yandex, dll. Promo melalui search engine ini bisa dengan cara gratis & berbayar. Inti dari tehnik ini adalah mengusahakan supaya website kita berada di bagian awal search engine ketika user (target kita) mencari suatu produk melalui search engine tersebut.
Selain promosi melalui search engine, kita juga bisa mempromosikan website melalui marketplace (ada beberapa yang mengijinkan), forum online, sosial media, dll. Intinya kita coba secara masssive untuk mempromosikan website kita di berbagai platform online supaya semakin banyak user tertarget yang mengunjungi dan menemukan website kita.
4.Direct Message
Tehnik pemasaran ekspor ini adalah dengan cara mengumpulkan data prospek calon buyer dari berbagai media (Di beberapa negara ada yg menjual data direktori importer), lalu kita kirim surat perkenalan dan penawaran melalui e-mail atau messenger lainnya. Tehnik pengumpulan data calon buyer dan contoh – contoh surat perkenalan dan penawaran next akan kita bahas pada tulisan tersendiri karena cukup panjang.
Sedikit tips, untuk pertama kali sebaiknya jangan langsung mengirimkan penawaran produk kita (hard selling), tapi membangun interaksi positif terlebih dahulu, misal dengan memperkenalkan diri. Lalu setelah komunikasi terbentuk baru kita mulai menawarkan produk – produk yang kita punya.
Selain penjelasan melalui tulisan diatas anda juga bisa mempelajari tehnik – tehnik tersebut secara lebih lengkap melalui video berikut ini :
Dari kedua tehnik pemasaran ekspor tersebut manakah yang terbaik ? Menurut saya tehnik terbaik adalah yang paling cocok dengan kondisi kita, karena kondisi masing – masing eksportir berbeda. Satu lagi, tehnik terbaik adalah yang dipraktekkan, bukan yang hanya dibaca saja 😀
Salam